Opini

Kasus Perakitan Bom Panci yang marak


Bom panic atau pressure cooker bomb adalah bom yang menggunakan panic presto sebagai wadah alat ledaknya. Di dalam panic presto tersebut dimasukan beragam jenis bahan peledak dan partikel lan seperti paku, bongkahan besi, kaca, dan sebagainya.
Bom panci cukup emmatikan. Daya ledak yang cukup besar dan partikel – partikel lain di dalamnya bias mencapai jarak jauh dan melukai banyak orang. Tercatat dalam sejarah beberapa kejadian ledakan bom panci yang cukup berbahya.
Kasus bom panci bukan hanya terjadi baru – baru ini saja, tetapi kasus bom panci sudah terjadi beberapa kali di berbagai wilayah. Seperti, di Mumbai, India, Manhattan, new york, dan di Negara kita, Indonesia yang terjadi di wilayah bandung.
Agus Wiguna, pemuda kelahiran 30 Agustus 1995, warga Kampung Cibelentuk, RT 001/005, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut mendadak terkenal.
Pasalnya, bom panci berisi paku dan gotri meledak sendiri di dalam kamar kontrakan yang ditempati Agus di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, sekira pukul 15.30 WIB, Sabtu 8 Juli 2017. Agus tak terluka akibat ledakan tersebut.
Namun, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya merakit bom panci yang dapat melukai dan membunuh orang lain. Saat ini Agus diperiksa intensif oleh petugas Polrestabes Bandung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung.
Bom tersebut rencananya akan diledakkan di Cafe Bali Jalan Braga, Rumah Makan Celengan, Astana Anyar, dan sebuah gereja di kawasan Buahbatu. Alasan tersangka ingin meledakkan bom itu untuk jihad memerangi yang bukan orang Islam.
Banyak pihak yang merasa terugikan dikarenakan adanya bom panci di wilayah Bandung tersebut. Kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik, sebaiknya kita tidk melakukan hal yang menyebabkan ketidaknyamanan antar sesama. Apalagi dengan niat untuk menyakiti atau menghancurkan suatu instansi/organisasi/seseorang.


Sebagai warga Negara yang baik, kita harus melindungi, dan menjaga ketentraman di Negara kita. Sifat saling menghargai dan saling melindungi seharusnya sangat dijunjung tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Mengenal Youtuber ( Chandra Liow )

Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik